Senin, 24 Oktober 2016

SENAM LANTAI

Pengertian Senam dan Senam Lantai

            Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Pada tingkat sekolah pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni: senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor: senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
            Sedangkan Senam lantai sendiri pada umumnya sering disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai merupakan salah satu rumpun dari senam. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncaat kedepan atau ke belakang. Bentuk latihannya merupakan gerakan dasar dari senam perkakas (alat). Pada dasarnya, bentuk-bentuk katihan bagi putra dan putri adalah sama, hanya unuk putri anyak unsur gerak balet. Jenis senam juga di sebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus.
            Macam-macam Gerakan Olahraga Senam Lantai
1.      Guling ke depan (forward roll)
2.      Guling ke belakang (backward roll)
3.      Lompat harimau (tiger spring)
4.      Berdiri dengan tangan (hands stand)
5.      Meroda
6.      Lompat jongkok
7.      Lenting tangan putar (round off)
8.      Lompat kangkang
9.      Berdiri dengan kepala (Head Stand)
10.  Kayang (brug)
11.  Sikap lilin
12.  Salto ke depan (Summer vault)
13.  Salto ke belakang (Back Summer vault )

14.  Guling lenting (roll kiep)


Sejarah Perkembangan Olahraga Senam Lantai
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Sedangkan pada awal abad ke-20 senam mulai diperkenalkan sebagai salah satu cabang olah tubuh yang kemudian menjadi tenar di berbagai negara. Dalam masa perkembangannya senam dibagi ke dalam jenis-jenis yang lebih spesifik, salah satunya yaitu senam lantai.

Biasanya kita mendengar bahwa peranan bangsa Yunani-lah yang membuat senam lantai ada sampai saat ini, tetapi pada kenyataannya ternyata di Cina Kuno 2700 sebelum masehi, mereka telah mengenal beberapa bentuk sederhana dari senam lantai yang dahulu dilakukan di biara-biara dan bukanlah disebut sebagai senam tetapi bagian dari pengobatan dan beladiri. Catatan mengenai gerakan sederhana dari senam lantai dapat kita jumpai di kitab peninggalan Khonghucu serta murid-muridnya yang banyak menceritakan tentang gerakan tertentu untuk tujuan medis.
Selain Yunani dan Cina Kuno, senam ini juga tidak lepas dari negeri Bolywood. Negeri ini memang tidak ada yang tidak kenal bahwa negeri ini memang sudah lama dikenal sebagai salah satu tempat sejarah pengobatan dengan metode pernafasan dan gerakan tubuh, langkah ini lekat dengan kepercayaan agama yang dianut di India. Salah satu warisan India yang kental akan sejarah senam lantai yaitu yoga. Jika kita perhatikan dengan saksama banyak kesamaan antara yoga dengan senam lantai, salah satunya yaitu sama-sama membutuhkan kelenturan badan. Seperti cerita di atas, yoga awalnya yaitu sarana untuk menyembah dewa.
Sejarah senam lantai bisa kita kenang melalui tulisan atau gambar pada piramida di Mesir. Terdapat berbagai cerita yang digambarkan oleh nenek moyang Mesir. Para nenek moyang Mesir menceritakan tentang kehidupan mereka yang tidak luput dengan olahraga sederhana,salah satunya yaitu senam lantai.
Senam lantai sendiri mulai berkembang di Indonesia pada awal tahun 1963, dimana pada saat itu bertepatan dengan pelaksanaan pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salahsatu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatuorganisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentukpada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia),atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani danmempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapatdiketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina danmenghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untukpertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalamrangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untukmempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. 

Macam-macam Teknik Pada Senam Lantai
  1. Teknik Guling ke depan (Forward Roll)
  • Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk melakukan guling ke depan :
  1. Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
  2. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas  matras.
  3. Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
  4. Sentuhkan bahu ke matras.
  5. Bergulinglah ke depan.
  6. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
  7. Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.




        2. Teknik Guling kebelakang (Backward Roll)

    1. Posisi awal guling ke belakang yakni posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
    2. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
    3. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas. 
    4. Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.
    5. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang kepala. 
    6. Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak tangan
    7. Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.

    Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang:


    1. Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak
    2. Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap tubuh kurang bulat
    3. Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk menumpu diatas matras.
    4. Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh ke samping
    5. Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki)

    Cara memberi bantuan guling kebelakang :


    1. Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah guling 
    2. Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling





    3. Teknik Lompat Harimau
    • Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.

    Cara melakukannya sebagai berikut:

    1. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
    2. Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan melayang, tangan menumpu pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
    3. Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai saat berada diatas ujung kuda-kuda.
    4. Sikap akhir jongkok terus berdiri.    




    4. Teknik Hands Stand

    1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan
    2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus.
    3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
    4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas. 
    5. Keseimbangan.



    1. 5. Teknik Meroda
    • Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua kaki dan tangan.Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari melakukan satu kali gerakan meroda, apabila sudah merasakan baik dapat di tingkatkan menjadi beberapa kali gerakan :

    1. Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan
    2. Kemudian jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri, kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak tangan di samping tangan kiri. 
    3. Saat kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka dan serong ke samping.
    4. Kemuidan letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan. 
    5. Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.

    Cara memberikan bantuan meroda adalah sebagai berikut : 


    1. Pembantu memberikan bantuan dengan cara berdiri di belakang orang yang melakukan gerakan meroda .
    2. Pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas, pembantu segera memegang kedua sisi pinggulnya.
    3. Pada waktu gerakan meroda ke samping, pembantu tetap memegang kedua sisi pinggulnya sampai kedua kaki menumpu di lantai .





    6. Teknik Lompat Jongkok

    Cara melakukan lompat jongkok :



      1. Awalan lari cepat badan condong kedepan.

      1. Kedua kaki menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah kedepan, badan lurus, dan tungkai di pisahkan.

      1. Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.badan melasyang diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan, dan pandangan kedepan.

      1. Mendarat dengan ujung kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.



      7. Teknik Round Off
      Round off adalah : Suatu satuan gerakan yang terdiri dari :

      1. Melakukan hand stand dengan berputar pada sumbu tegak.
      2. Menolak dengan ke 2 tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan mendarat di lantai.

      Cara melakukan :

      1. Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand dilakukan dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan kiri bergantian.
      2. Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
      3. Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi pada saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga sikap hand
      4. Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2 tangan meninggalkan lantai.
      5. Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu, terutama sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih kekuatan tangannya dengan baik.
      6. Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan tangan langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.

      8. Teknik Lompat Kangkang
      • Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan membuat  sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu. 
                            Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

      1. Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi

      2.      Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka (gerakan ke samping).
      3.      Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
      4.    Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
      5.      Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.




      9. Teknik Head Stand
      • Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.

      1.   Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi. 
      2.    Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur. 
      3.      Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.

      Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan head stand yaitu:
      1.      Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
      2.      Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha. 
      3.      Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat. 
      4. Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan. 
      5.    Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa   sakit.
      6.      Terlalu cepat/kuat pada saat menolak. 
      7.      Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.




      10. Teknik Kayang

      • Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang. Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.


                              Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
      1.      Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
      2.      Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
      3.      Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
      4.      Posisi badan melengkung bagai busur.




      11. Teknik Sikap lilin

      • Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.

                              Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :
      1.      Tidur terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
      2.      Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
      3.   Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang.
      4.      Pertahankan sikap ini beberapa saat.
        


      12. Teknik Salto
      • Gerakan jungkir balik di udara tanpa menyentuh tanah: pesenam itu dengan gesitnya  melakukan beberapa kali.


      13. Teknik Guling Lenting
      • Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk :

      Sikap Awal
      1.      Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus


      Pelaksanaan
      2.      Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan.

      Sikap Akhir
      3.      Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.



      14. Teknik Lenting kepala/dahi
      • Cara melakukannya sebagai berikut:

      1.   Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama sisi, punggung tegak    lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai.
      2.    Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan menolak sekuat-kuat  kepala pasif, badan melaayang dan membusur.
      3.      Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.



      *diolah dari berbagai sumber